Kalor merupakan salah satu bentuk energi
yang dapat berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu
rendah jika kedua benda tersebut saling disentuhkan. Karena kalor merupakan
suatu bentuk energi, maka satuan kalor dalam S.I. adalah Joule dan dalam CGS
adalah erg.
1 Joule = 10⁷ erg.
Dahulu
sebelum orang mengetahui bahwa kalor merupakan suatu bentuk energi, maka orang
sudah mempunyai satuan untuk kalor adalah kalori.
1 kalori = 4,18 Joule
atau 1 Joule = 0,24 kal.
Kalor Jenis dan
Kapasitas Kalor
Kalor
dapat diberikan pada suatu benda dengan cara pemanasan dan sebagai salah satu
dampak adalah kenaikan suhunya. Kalor dapat diambil dari suatu benda dengan
cara pendinginan dan sebagai salah satu dampak adalah penurunan suhu. Jadi,
salah satu dampak dari pemberian atau pengurangan kalor adalah perubahan suhu
yang diberi lambang ΔT.
Untuk
membedakan zat-zat dalam hubungannya dengan pengaruh kalor pada zat-zat itu
digunakan konsep kalor jenis yang diberi lambang “c”. Kalor jenis suatu zat
didefinisikan sebagai banyaknya kalor yang diperlukan atau dilepaskan untuk
menaikkan atau menurunkan suhu satu satuan massa zat itu sebesar satu satuan
suhu. Jika suatu zat yang massanya m memerlukan atau melepaskan kalor sebesar Q
untuk mengubah suhunya sebesar ΔT, maka kalor jenis zat itu dapat dinyatakan
dengan persamaan:
Dari
persamaan Q = m . c . ΔT, untuk
benda-benda tertentu nilai dari m . c
adalah konstan. Nilai dari m . c
disebut juga dengan kapasitas kalor yang diberi lambang "C" (huruf kapital). Kapasitas kalor didefinisikan sebagai
banyaknya kalor yang diperlukan atau dilepaskan untuk mengubah suhu benda
sebesar satu satuan suhu. Persamaan kapasitas kalor dapat dinyatakan dengan:
Satuan
dari C adalah J/K
Asas Black
Bila
dua zat yang suhunya tidak sama dicampur maka zat yang bersuhu tinggi akan
melepaskan kalor sehingga suhunya turun dan zat yang bersuhu rendah akan
menyerap kalor sehingga suhunya naik sampai terjadi kesetimbangan termal.
Karena kalor merupakan suatu energi maka berdasar hukum kekekalan energi
diperoleh kalor yang dilepaskan sama
dengan kalor yang diserap.
Konsep
tersebut sering disebut dengan asas Black,
yang secara matematis dapat dinyatakan:
Mengukur Kalor
Pengukuran
kalor sering dilakukan untuk menentukan kalor jenis suatu zat. Dengan
mengetahui kalor jenis suatu zat maka dapat dihitung banyaknya kalor yang
dilepaskan atau diserap dengan mengetahui massa zat dan perubahan suhunya
Alat
yang dapat digunakan untuk mengukur kalor adalah kalorimeter. Salah satu bentuk kalorimeter ialah kalorimeter
campuran yang secara bagan tampak pada gambar
Kalorimeter
terdiri atas :
- Sebuah bejana kecil terbuat dari logam tipis
yang di gosok mengkilat. Bejana inilah yang dinamakan kalorimeternya.
-
Sebuah bejana yang agak besar, untuk memasukkan
kalorimeternya. Di antara kedua bejana itu dipasang isolator yang berfungsi
untuk mengurangi kehilangan kalor karena dihantarkan atau dipancarkan sekitarnya.
-
Penutup dari isolator panas yang telah
dilengkapi dengan termometer dan pengaduk. Pengaduk biasanya juga terbuat dari
logam sejenis.
Zat
Wujud zat dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu zat padat, zat cair dan zat
gas. Wujud suatu zat dapat berubah dari wujud zat yang satu menjadi wujud yang
lain. Perubahan wujud dapat disebabkan karena pengaruh kalor.
Perubahan
wujud zat selain karena penyerapan kalor, dapat juga karena pelepasan kalor.
Setiap terjadi perubahan wujud terdapat nama-nama tertentu.
Pada
saat zat mengalami perubahan wujud, suhu zat tersebut tetap, sehingga selama
terjadi perubahan wujud zat seakan-akan kalor tersebut disimpan. Kalor yang
tersimpan tersebut disebut kalor laten,
yang diberi lambang "L".
Banyaknya
kalor yang diserap atau dilepaskan selama terjadi perubahan wujud dapat
dinyatakan dengan persamaan:
Nama-nama
kalor laten, antara lain:
-
pada saat melebur disebut kalor lebur
-
pada saat menguap disebut kalor uap
-
pada saat menyublim disebut kalor sublim
-
pada saat membeku disebut kalor beku
-
pada saat mengembun disebut kalor embun
Dari
hasil percobaan yang dilakukan oleh para ilmuwan diperoleh:
kalor
uap = kalor embun
kalor
lebur = kalor beku
Perubahan
wujud es sampai menjadi uap jenuh, beserta persamaan kalor yang diserap dapat
digambarkan seperti bagan berikut.
-
Dari es dengan suhu <0℃ sampai es 0℃, kalor
yang diserap: Q = mes . Ces . ΔT
-
Dari es dengan suhu 0℃ sampai air 0℃ (es
melebur), kalor yang diserap: Q = mes . Les
-
Dari air dengan suhu 0℃ sampai air 100℃, kalor
yang diserap: Q = ma . Ca . ΔT → ma = mes
-
Dari air dengan suhu 100℃ sampai uap 100℃ (air
mendidih), kalor yang diserap: Q = ma . Lu
-
Dari uap dengan suhu 100℃ sampai uap jenuh,
kalor yang diserap: Q = mu . Cu . ΔT → mu = ma = mes
No comments:
Post a Comment